Budidaya Kedelai, Waspadai 4 Hama Berikut!
Biji kedelai atau yang biasa dikenal dengan kacang kedelai merupakan tanaman jenis polong-polongan yang merupakan bahan baku berbagai makanan di Asia Timur misalnya kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan hasil penelitian kedelai sudah ditanam sejak 3500 tahun silam tepatnya di wilayah Asia Timur. Biji Kedelai memiliki kandungan protein nabati yang sangat tinggi dibanding dengan tanaman sejenis. Negara yang mengahasilkan biji kedelai tertinggi adalah negara Amerika Serikat walaupun biji kedelai baru dikenal di Negara luar Asia setelah tahun 1910 an.
Tanaman Biji Kedelai merupakan tanaman budidaya dari daerah Asia subtropik misalnya Cina juga Jepang. Dan menyebar luas ke daerah kawasan Asia tropik. Tanaman biji Kedelai merupakan tumbuhan yang selalu peka terhadap cahaya. Didaerah yang memiliki pencahayaan yang rendah biasanya tanaman biji kedelai mengalami pertumbuhan dengan batang memanjang sehingga berwujud layaknya tanaman merambat. Beberapa macam jenis tanaman biji kedelai putih yang di budidaya di Indonesia, di antaranya adalah kedelai Ringgit, Orba, Lokon, Davros, dan kedelai Wilis. Sedangkan biji kedelai Edamame merupakan kultivar jenis biji kedelai dengan biji besar berwarna hijau yang masih baru dikenal di Indonesia.
Tanaman biji Kedelai dibudidayakan di lahan basah tau kering dengan penanaman yang dilakukan di akhirmu simpeng hujan, setelah selesai panen tanaman padi. Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama di berbagai negara di dunia seperti di Belanda dikenal dengan nama Sojaboon, sedangkan di jerman dikenal dengan nama Soja atau Sojabohne dan dengan Bahasa Inggris biji kedelai dikenal dengan sebutan soybean, sedangkan di negara Indonesia di Pulau Jawa kita lebih mengenalnya dengan nama kedelai dalam bahasa Indonesia sehari-hari, berbeda dengan di daerah Sumatra bagian utara disana orang menyebutnya kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak mejong, kaceng bulu, kacang jepun, dekenana, demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak, lawui, sarupa patiak, dole, kadule, puwe mon, kacang kuning dan gadelei. Bermacam-macam nama ini membuktikan bahwa kedelai telah lama dikenal di Indonesia.
*Mulsa Plastik Hitam Perak mampu meminimalisir pertumbuhan hama pada tanaman, minat silahkan Hub. 081232584950 | 087702821277 | 085233925564.
Struktur biji kedelai berkeping dua, dengan dibungkus kulit biji dengan tidak memiliki jaringan. Diantara keeping biji terdapat embrio tanaman. Kulit biji berwarna kuning, hitam, hijau, coklat. Biji kedelai pada umumnya berbentuk bulat lonjong tapi ada juga yang bundar atau bulat agak pipih. Biji kedelai yang sudah dikeringkan akan tumbuh tunas atau berkecambah bila memperoleh asupan air yang cukup. Kecambah biji kedelai masuk pada golongan epigeous, yaitu pecahan biji pecah di atas tanah. Hipokotil memiliki warna ungu atau hijau yang tertaut pada warna bunga. Biji Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedangkan yang berhipokotil hijau bunganya berubah menjadi berwarna putih. Dan kecambah biji kedelai sangat baik untuk dijadikan sebagai sayuran atau biasa dikenal dengan tauge.
Tanaman kedelai memiliki akar tunggang yang membentuk sebuah akar-akar cabang yang tumbuh kesamping tidak terlalu jauh dari atas tanah. Jika suhu tanah turun menjadi lembab, akar biji kedelai akan tubuh lebih kedalam supaya dapat menyerap unsur hara dan kandungan air. Pertumbuhan kesamping bias mencapai jarak 40 cm, dan kedalaman sampai 120 cm. Selain sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat pengangkut air maupun unsur hara, akar pada tanaman kedelai juga bias menjadi tempat terbentuk nyabintil-bintilakar.
Tanaman biji Kedelai adalah komoditas yang sangat baik dan memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat juga perekonomian di negara Indonesia. Biji kedelai merupakan bahan baku untuk produk makanan seperti tahu, tempe, kecap, dantauco. Makanan tersebut merupakan produk olahan pangan yang berbahan dasar kedelai yang sering dihidangkan di setiap meja makan hampir di setiap rumah tangga di Indonesia, baik di daerah pedesaan maupun di perkotaan. Fluktuatif harga kedelai yang terjadi di tahun 2008 sempat menjadi gonjang-ganjing di negara Indonesia Karena harganya mencapai Rp. 7.500,- per kg di tingkat petani. Maka hal ini tentu menjadi kesempatan untuk petani kita agar mengambil peluang tingginya harga kedelai dengan menjadi petani kedelai agar kebutuhan kedelai nasional bias dicukupi oleh petani lokal Indonesia. Namun juga tidak boleh gegabah karena saat budidaya tanaman kedelai banyak hal yang harus diperhatikan termasuk hama-hama yang dapat menyerang tanaman kedelai.
Dibawah ini beberapa hama tanaman kedelai yang butuh kita ketahui jika kita ingin membudidayakan tanaman biji kedelai.
(1) Lalat kacang, hama ini menyerang tunas tanaman yang masih muda kisaran usia kurang dari sepuluh hari. Pengendaliannya bias dengan melakukan pemberian furadan 36 pada bibit yang mau ditanam.
(2) Lalat Batang Imago bewarna hitam, bentuk badan nya mirip dengan lalat bibit kacang lengkap dengan sayap transparan. Lalat ini menyerang jaringan daun, yang kemudian menyerang batang melalui tangkai daun dan masuk serta menggerek batang bagian dalam. Hama ini bias ditangani dengan memberikan Mulsa Jerami dan menyemprotkan pestisida
(3) Ulat Grayak aktif menyerang tanaman pada waktu malam hari menimbulkan kerusakan pada daun, cara mengendalikannya dengan cara sanitasi dan menyemprotkan beberapa insektisida pada sore/malam hari
(4) Aphis menyebabkan tanaman layu dan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Cara mengendalikannya dengan cara penyemprotan insektisida dilakukan pada permukaan daun bagian atas dan bawah.
Tanaman Biji Kedelai merupakan tanaman budidaya dari daerah Asia subtropik misalnya Cina juga Jepang. Dan menyebar luas ke daerah kawasan Asia tropik. Tanaman biji Kedelai merupakan tumbuhan yang selalu peka terhadap cahaya. Didaerah yang memiliki pencahayaan yang rendah biasanya tanaman biji kedelai mengalami pertumbuhan dengan batang memanjang sehingga berwujud layaknya tanaman merambat. Beberapa macam jenis tanaman biji kedelai putih yang di budidaya di Indonesia, di antaranya adalah kedelai Ringgit, Orba, Lokon, Davros, dan kedelai Wilis. Sedangkan biji kedelai Edamame merupakan kultivar jenis biji kedelai dengan biji besar berwarna hijau yang masih baru dikenal di Indonesia.
Tanaman biji Kedelai dibudidayakan di lahan basah tau kering dengan penanaman yang dilakukan di akhirmu simpeng hujan, setelah selesai panen tanaman padi. Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama di berbagai negara di dunia seperti di Belanda dikenal dengan nama Sojaboon, sedangkan di jerman dikenal dengan nama Soja atau Sojabohne dan dengan Bahasa Inggris biji kedelai dikenal dengan sebutan soybean, sedangkan di negara Indonesia di Pulau Jawa kita lebih mengenalnya dengan nama kedelai dalam bahasa Indonesia sehari-hari, berbeda dengan di daerah Sumatra bagian utara disana orang menyebutnya kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak mejong, kaceng bulu, kacang jepun, dekenana, demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak, lawui, sarupa patiak, dole, kadule, puwe mon, kacang kuning dan gadelei. Bermacam-macam nama ini membuktikan bahwa kedelai telah lama dikenal di Indonesia.
*Mulsa Plastik Hitam Perak mampu meminimalisir pertumbuhan hama pada tanaman, minat silahkan Hub. 081232584950 | 087702821277 | 085233925564.
Struktur biji kedelai berkeping dua, dengan dibungkus kulit biji dengan tidak memiliki jaringan. Diantara keeping biji terdapat embrio tanaman. Kulit biji berwarna kuning, hitam, hijau, coklat. Biji kedelai pada umumnya berbentuk bulat lonjong tapi ada juga yang bundar atau bulat agak pipih. Biji kedelai yang sudah dikeringkan akan tumbuh tunas atau berkecambah bila memperoleh asupan air yang cukup. Kecambah biji kedelai masuk pada golongan epigeous, yaitu pecahan biji pecah di atas tanah. Hipokotil memiliki warna ungu atau hijau yang tertaut pada warna bunga. Biji Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedangkan yang berhipokotil hijau bunganya berubah menjadi berwarna putih. Dan kecambah biji kedelai sangat baik untuk dijadikan sebagai sayuran atau biasa dikenal dengan tauge.
Tanaman kedelai memiliki akar tunggang yang membentuk sebuah akar-akar cabang yang tumbuh kesamping tidak terlalu jauh dari atas tanah. Jika suhu tanah turun menjadi lembab, akar biji kedelai akan tubuh lebih kedalam supaya dapat menyerap unsur hara dan kandungan air. Pertumbuhan kesamping bias mencapai jarak 40 cm, dan kedalaman sampai 120 cm. Selain sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat pengangkut air maupun unsur hara, akar pada tanaman kedelai juga bias menjadi tempat terbentuk nyabintil-bintilakar.
Tanaman biji Kedelai adalah komoditas yang sangat baik dan memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat juga perekonomian di negara Indonesia. Biji kedelai merupakan bahan baku untuk produk makanan seperti tahu, tempe, kecap, dantauco. Makanan tersebut merupakan produk olahan pangan yang berbahan dasar kedelai yang sering dihidangkan di setiap meja makan hampir di setiap rumah tangga di Indonesia, baik di daerah pedesaan maupun di perkotaan. Fluktuatif harga kedelai yang terjadi di tahun 2008 sempat menjadi gonjang-ganjing di negara Indonesia Karena harganya mencapai Rp. 7.500,- per kg di tingkat petani. Maka hal ini tentu menjadi kesempatan untuk petani kita agar mengambil peluang tingginya harga kedelai dengan menjadi petani kedelai agar kebutuhan kedelai nasional bias dicukupi oleh petani lokal Indonesia. Namun juga tidak boleh gegabah karena saat budidaya tanaman kedelai banyak hal yang harus diperhatikan termasuk hama-hama yang dapat menyerang tanaman kedelai.
Dibawah ini beberapa hama tanaman kedelai yang butuh kita ketahui jika kita ingin membudidayakan tanaman biji kedelai.
(1) Lalat kacang, hama ini menyerang tunas tanaman yang masih muda kisaran usia kurang dari sepuluh hari. Pengendaliannya bias dengan melakukan pemberian furadan 36 pada bibit yang mau ditanam.
(2) Lalat Batang Imago bewarna hitam, bentuk badan nya mirip dengan lalat bibit kacang lengkap dengan sayap transparan. Lalat ini menyerang jaringan daun, yang kemudian menyerang batang melalui tangkai daun dan masuk serta menggerek batang bagian dalam. Hama ini bias ditangani dengan memberikan Mulsa Jerami dan menyemprotkan pestisida
(3) Ulat Grayak aktif menyerang tanaman pada waktu malam hari menimbulkan kerusakan pada daun, cara mengendalikannya dengan cara sanitasi dan menyemprotkan beberapa insektisida pada sore/malam hari
(4) Aphis menyebabkan tanaman layu dan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Cara mengendalikannya dengan cara penyemprotan insektisida dilakukan pada permukaan daun bagian atas dan bawah.
0 Response to "Budidaya Kedelai, Waspadai 4 Hama Berikut!"
Posting Komentar