Tips Cara Mengatasi Hama Pada Tanaman Cabai (Cabe)

Menanam tanaman jenis cabe termasuk kegiatan pertanian yang sangat menjanjikan karena dapat memberikan keuntungan yang lura biasa. Di negara berkembang seperti Indonesia kebutuhan akan cabe sangat tinggi sehingga terkadang pemerintah harus mengambil kebijakan impor untuk memenuhi kebutuhan cabe nasional di waktu-waktu tertentu seperti pada saat bulan puasa atau menjelang hari raya. Di momen-momen khusus seperti itu haraga cabe dapat berkali lipat.

Berbudidaya cabe memang membutuhkan keahlian dan modal yang lumayan besar. Jika tidak bukan keuntungan berlimpah yang akan kita peroleh bahkan sebaliknya merugi berkali-kali lipat dikarenakan salah tanam karena perhitungan cuaca yang tidak tepat dan musim yang memang kadang tidak menentu. Turun naiknya harga juga menmaka dari itu salah satu factor meruginya petani cabe. Namun yang lebih menyedihkan adalah gangguan hama serta penyakit yang biasanya secara tiba-tiba menyerang tanaman cabe dan sulit untuk dikendalikan.

Oleh karena itu petani cabe haruslah memiliki banyak pengetahuan mulai dari anomaly cuaca, permainan harga sekaligus berbagai macam hama tanaman cabe lengkap dengan cara penanggulannya serangan hama dan penyakit merupakan factor terbesar petani cabe merugi. Maka supaya petani dapat survive dan suksses dalam berbudidaya cabe, tidak ada salahnya mengenal berbagai jenis hama tanaman cabe dan berbagai penyakit yang biasanya menyerang tanaman cabe. Berikut beberapa hama dan penyakit tanaman cabe.

(1). Hama ulat
hewan yang bernama Ulat ini sering menyerang tanaman cabe diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura). Ulat dengan  jenis ini memakan dedaunan sampai berbentuk tidak sempurna sehingga menganggu kemampuan fotosintesis tanaman cabe. Jika sudah sanagt parah ulat grayak memakan habis semua daun dan hanya menyisakan tulang-tulang daun.

Selain ulat grayak ada juga jenis ulat yang menyerang buah pada tanaman cabai, yaitu jenis Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua. Ulat jenis ini membuat lubang pada buah cabe baik yang masih hijau maupun merah.
Hama Ulat biasanya menyerang pada malam hari atau saat matahari teduh. Pada siang yang terik, ulat bersembunyi di pangkal tanaman atau berlindung di balik mulsa sehingga ulat-ulat ini dapat lolos dari penyemprotan.

Cara untuk mengendalikan hama jenis ini secara teknis. Ulat diambil saat malam hari pada saat mereka mulai berkeliaran. Pengamjikan ulat sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan serempak. Dapat juga dipasang perangkap imago hama. Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan kebun. Siangi gulma pada selasar bedengan, parit atau lubang-lubang mulsa. Cara menangani dengan cara kimiawi. Penyemprotan dilakukan apajika serangan sudah parah. Jenis obat yang digunakan adalah insektisida. Penyemprotan sebaiknya dilakukan saat malam hari.

(2). Hama Tungau
Hewan Tungau yang biasa menyerang tanaman cabe ialah tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Tungau dijumpai juga menyerang tanaman tanaman singkong. Pada tanaman cabe, serangan tungau membuat daun keriting menggulung ke bagian kebawah seperti sendok terbalik. Daun menmaka dari itu tebal dan kaku sehingga pembentukan pucuk terhambat. Lama kelamaan daun akan menmaka dari itu coklat dan mati.
Untuk cara menangani dengan cara hama ini secara teknis dapat dilakukan dengan mencabut Tanaman yang terserang parah. sedangkan yang belum parah dipotong pucuk-pucuknya. Bekas tanaman yang terserang dibakar supaya tidak menjangkiti yang lain.

Sedangkan cara mencegah tanaman cabe terserang hama tungau, usahakan areal penanaman cabe tidak berdekatan dengan tanaman singkong. Menjaga kebersihan kebun efektif mengurangi serangan tungau. Sedangkan secara kimiawi. Hewan tungau hanya dapat diberantas dengan racun tungau seperti akarisida, bukan dengan insektisida. Dilihat dari fisiknya, tungau berkaki delapan berbeda dengan serangga (insek) yang berkaki empat.

(3). Hama Kutu Daun
Tanaman cabe yang terserang hama Kutu daun biasanya berasal dari jenis Myzus persicae. Kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun. Daun menmaka dari itu kering dan permukaan daun keriting.
Selain itu, kutu daun dapat mengundang berbagai penyakit secara tidak langsung. Hama Kutu daun ini dapat menmaka dari itu vektor yang membawa virus, menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun yang mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan gejala berwarna hitam pada permukaan daun.

Cara menangani dengan cara teknis. Petik daun-daun yang terserang kemudian musnahkan. Hindari juga penanaman cabe berdekatan dengan semangka, melon dan kacang panjang. Menjaga kebun untuk tetap bersih dan penggunaan plastik mulsa perak efektif menekan perkembangan kutu daun. Cara menangani dengan cara kimiawi. Gunakan jenis insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan pada sore hari.

(4). Hama Lalat Buah
Lalat buah (Bactrocera dorsalis) menyerang tanaman cabe dengan gejala mengalami kerontokan pada buah. Buah cabe yang terkena hama lalat buah ini biasanya tidak sempat dipanen karena keburu rontok ke tanah. Pada buah yang terserang lalat buah jika di belah terdapat larva lalat. Jika tempat atau lingkungan sekitar areal tanaman cabe kotor, larva pada buah cabe yang rontok akan kembali menyerang buah dari dalam dalam tanah, sehingga siklus serangan akan terus berulang.

Cara menangani dengan cara teknis. Pungut dan kumpulkan buah cabe yang rontok, kemudian musnahkan dengan cara membakarnya. Hal tersebut penting, supaya lalat tidak bersemayam di dalam tanah. Lalat buah biasa juga menyerang jenis buah-buahan lain seperti belimbing, pisang, jeruk, dll. Maka dari itu hindari membudidayakan tanaman cabe berdekatan dengan kebun buah.

Cara menangani dengan cara kimiawi. Dapat menggunakan perangkap lalat dengan menggunakan atraktan yang mengandung methyl eugenol. pasang obat tersebut pada kapas kemudian masukkan pada botol bekas air mineral. Pemasangan perangkap dapat dilakukan setelah umur tanaman cabe satu bulan. apabila serangan sudah sangat parah, maka semprotlah dengan insektisida pada waktu dipagi hari, pada saat daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: