Cara Mengatasi Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Padi
Jumat, 02 Maret 2018
Bagaimana Cara Mengatasi Hama Ulat Grayak?,
Begini Cara Mengatasi Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Padi,
Langkah Langkah Mencegah Hama Ulat Grayak
Edit
Cara Mengatasi Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Padi. Spodoptera ialah ngengat yang termasuk dalam suku Noctuidae. Larvanya yang masih dalam bentuk ulat dikenal sebagai hama yang sangat merusak. Ulat yang tidak berbulu oleh masyarakat awam biasa disebut ulat tentara atau ulat grayak. Di wilayah Indonesia, ulat grayak utama adalah Spodoptera exigua dengan larva berwarna coklat kehijauan dan S. litura dengan larva berwarna coklat. Ulat ini tinggal di bawah permukaan tanah di siang hari dan aktif memakan tajuk tumbuhan di malam hari. Serangannya dapat sangat hebat sehingga dalam waktu semalam dapat menghabiskan suatu pertanaman, dan oleh sebab itu dikenal sebagai "ulat tentara".
Hama ini menyerang tanaman padi di seluruh stadia. Serangan terjadi umumnya di malam hari padahal siang harinya larva ulat grayak bersembunyi di pangkal tanaman, dalam tanah atau di tempat-tempat yang tersembunyi. Seranga ulat ini memakan helai-helai daun dimulai dari ujung daun dan tulang daun utama ditinggalkan sehingga tinggal tanaman padi tanpa helai daun. Di tanaman yang telah membentuk malai, ulat grayak seringkali memotong tangkai malai, bahkan ulat grayak ini juga menyerang padi yang sudah mulai menguning . Batang padi yang mulai menguning itu membusuk dan mati yang akhirnya menyebabkan kegagalan panen. Serangan saat padi menguning atau keluar malai inilah yang sangat merugikan petani.
Baca Juga :
Hama ini memiliki sifat polyfag memakan segala tanaman sehingga ulat grayak bukan cuma menyerang tanaman padi, tetapi ulat grayak malah lebih sering menyerang tanaman cabai, bawang merah, dan kedelai. Hama ini dapat menyerang suatu tanaman dengan sangat cepat, bahkan dalam sehari suatu tanaman dapat habis daunnya karena diserang oleh gerombolan ulat grayak. Organisme pengganggu tanaman (OPT) ini menggrogoti bagian daun mulai dari tepi hingga bagian atas atau bawahnya bahkan hingga tersisa epidermisnya saja. Jika daun suatu tanaman rusak, maka tanaman tidak dapat fotosintesis dan tidak dapat meningkatkan produktivitas tanaman tersebut.
Serangga ulat Grayak seharusnya diwaspadahi karena di waktu siang hari tidak tampak karena biasanya bersembunyi di tempat yang gelap dan didalam tanah, namun di malam hari melakukan serangan yang hebat dan bahkan dapat menyebabkan tanaman padi rusak sehingga menagalami gagal panen, mungkin itulah sebabnya kenapa serangga ini disebut sebagai ulat grayak. Di lahan sawah yang kering sering sekali terserang oleh hama ulat grayak oleh karena itu, untuk pengendalian ulat grayak ini kondisi tanah sawah hendaknya diairi dan perlu pengamatan sejak dini dan lebih awal agar tidak terjadi serangan yang hebat.
Tindakan pengamatan sejak dini bisa dikerjakan dengan metode memeriksa apabila ada kupu-kupu atau ngengat serta terlihat adanya telur serangga kita dapat melakukan tindakan dengan cara mekanis yaitu menangkap kupu-kupu dengan menggunakan jaring serta membunuh telur-telur serangga yang dijumpai.
Sedangkan usia larva atau ulat grayak ini berkisar 20 hingga 26 hari, namun perlu diwasdai karena larva atau ulat ini dapat menyerang hampir pada semua fase pertumbuhan tanaman termasuk pada tanaman padi di semua stadium pertumbuhan. Setelah usia 20 sampai 26 hari hama ulat ini hidup dan dapat menyerang tanaman, maka hama ini akan berubah menjadi kepompong yang selanjutnya berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu bertelur dan setelah usia 4 sampai 5 hari akan menetas menjadi ulat atau larva yang akan siap menyerang tanaman padi.
Hama ini menyerang tanaman padi di seluruh stadia. Serangan terjadi umumnya di malam hari padahal siang harinya larva ulat grayak bersembunyi di pangkal tanaman, dalam tanah atau di tempat-tempat yang tersembunyi. Seranga ulat ini memakan helai-helai daun dimulai dari ujung daun dan tulang daun utama ditinggalkan sehingga tinggal tanaman padi tanpa helai daun. Di tanaman yang telah membentuk malai, ulat grayak seringkali memotong tangkai malai, bahkan ulat grayak ini juga menyerang padi yang sudah mulai menguning . Batang padi yang mulai menguning itu membusuk dan mati yang akhirnya menyebabkan kegagalan panen. Serangan saat padi menguning atau keluar malai inilah yang sangat merugikan petani.
Baca Juga :
Hama ini memiliki sifat polyfag memakan segala tanaman sehingga ulat grayak bukan cuma menyerang tanaman padi, tetapi ulat grayak malah lebih sering menyerang tanaman cabai, bawang merah, dan kedelai. Hama ini dapat menyerang suatu tanaman dengan sangat cepat, bahkan dalam sehari suatu tanaman dapat habis daunnya karena diserang oleh gerombolan ulat grayak. Organisme pengganggu tanaman (OPT) ini menggrogoti bagian daun mulai dari tepi hingga bagian atas atau bawahnya bahkan hingga tersisa epidermisnya saja. Jika daun suatu tanaman rusak, maka tanaman tidak dapat fotosintesis dan tidak dapat meningkatkan produktivitas tanaman tersebut.
Serangga ulat Grayak seharusnya diwaspadahi karena di waktu siang hari tidak tampak karena biasanya bersembunyi di tempat yang gelap dan didalam tanah, namun di malam hari melakukan serangan yang hebat dan bahkan dapat menyebabkan tanaman padi rusak sehingga menagalami gagal panen, mungkin itulah sebabnya kenapa serangga ini disebut sebagai ulat grayak. Di lahan sawah yang kering sering sekali terserang oleh hama ulat grayak oleh karena itu, untuk pengendalian ulat grayak ini kondisi tanah sawah hendaknya diairi dan perlu pengamatan sejak dini dan lebih awal agar tidak terjadi serangan yang hebat.
Tindakan pengamatan sejak dini bisa dikerjakan dengan metode memeriksa apabila ada kupu-kupu atau ngengat serta terlihat adanya telur serangga kita dapat melakukan tindakan dengan cara mekanis yaitu menangkap kupu-kupu dengan menggunakan jaring serta membunuh telur-telur serangga yang dijumpai.
Sedangkan usia larva atau ulat grayak ini berkisar 20 hingga 26 hari, namun perlu diwasdai karena larva atau ulat ini dapat menyerang hampir pada semua fase pertumbuhan tanaman termasuk pada tanaman padi di semua stadium pertumbuhan. Setelah usia 20 sampai 26 hari hama ulat ini hidup dan dapat menyerang tanaman, maka hama ini akan berubah menjadi kepompong yang selanjutnya berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu bertelur dan setelah usia 4 sampai 5 hari akan menetas menjadi ulat atau larva yang akan siap menyerang tanaman padi.
0 Response to "Cara Mengatasi Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Padi"
Posting Komentar