HUBUNGI KAMI

PUSAT INFO HAMA & PENYAKIT TANAMAN
PLASTIK PERTANIAN & PERKEBUNAN
Melayani kebutuhan: Polybag, Paranet (Shade Net), Mulsa Plastik, Plastik UV Greenhouse, Insect Net, Insect Screen, Karung Beras, Karung Laminasi, Karung Putih Polos, Karung Transparan, Karung Roll, Terpal Plastik, Geomembran, Selang Plastik, Tali Salaran, Plastik Sungkup, Polynet (Safety Net), Kantong Sampah, Geomembran, Plastik LDPE, dll.

HUBUNGI KAMI
• SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
• Phone/Fax: 031- 8830487
• Email: limcorporation2009@gmail.com

Apa Yang Dimaksud Dengan Insektisida ?






Insektisida merupakan bahan kimia yang bersifat racun serta sering dipergunakan untuk membasmi serangga. Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman. Insektisida ini termasuk salah satu jenis pestisida.
Sejarah Singkat

Petani kebun diketahui sudah memfungsikan sabun sedari dulu untuk media pengontrol pertumbuhan hama serangga sejak awal tahun 1800an. Di awal abad ke 19, sabun yang terbuat dari minyak ikan paling banyak pergunakan. Cara-cara tersebut cukup efektif, meski harus diberikan berkali-kali dan kadang justru mematikan tanaman. Akhir-akhir ini diketahui pula adanya penggunaan campuran bawang putih, bawang merah, dan lada atau berbagai jenis makanan lainnya, namun tidak cukup efektif membunuh serangga.

Penggunaan insektisida sintetik pertama dimulai pada tahun 1930an dan mulai meluas setelah berakhirnya Perang Dunia II. Pada tahun 1945 sampai 1965, insektisida golongan organoklorin mulai dipergunakan secara luas baik untuk pertanian maupun kehutanan. Salah satu produk yang paling terkenal adalah insektisida DDT yang dikomersialkan sejak tahun 1946. Selanjutnya mulai bermunculan golongan insektisida sintetik lain seperti organofosfat, karbamat, dan pirethroid pada tahun 1970an.

Sejak tahun 1995, gen resistensi tanaman yang dibawa transgenik terhadap serangga mulai digunakan.

Insektisida dapat dibedakan menjadi golongan organik dan anorganik. Pada umumnya Insekstisida organik mengandung unsur karbon sedangkan insektisida anorganik tidak. Insektisida organik umumnya bersifat alami, yaitu diperoleh dari makhluk hidup sehingga disebut insektisida hayati.

1.Insektisida Sintetik

Insektisida organik sintetik yang banyak dipakai dibagi-bagi lagi menjadi beberapa golongan besar:
 

  • Senyawa Organofosfat
Molekul organik dan fosfat jika digabungkan akan memperoleh hasil insektisida semacam ini. Yang termasuk Insektisida sintetik dalam golongan ini yakni Chlorpyrifos, Chlorpyrifos-methyl, Diazinon, Dichlorvos, Pirimphos-methyl, Fenitrothion, dan Malathion.

  • Senyawa Organoklorin
Insektisida golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan klorin. Insektisida organoklorin bersifat sangat persisten, di mana senyawa ini mashi tetap aktif hingga bertahun-tahun. Oleh karena itu, kini insektisida golongan organoklorin sudah dilarang penggunaannya karena memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Beberapa contoh insektisida golongan organoklorin yakni Lindane, Chlordane, dan DDT.

  • Karbamat
Insektisida golongan karbamat diketahui sangat efektif mematikan banyak jenis hama pada suhu tinggi dan meninggalkan residu dalam jumlah sedang. Namun, insektisida karbamat akan terurai pada suasana yang terlalu basa. Salah satu contoh dari karbamat yang pada umumnya sering digunakan yaitu bendiokarbamat.

  • Pirethrin/ Pirethroid Sintetik
Pada golongan ini terdiri dari dua kategori insektisida , yaitu bersifat fotostabil serta bersifat bukan non fotostabil namun kemostabil. Produknya sering dicampur dengan senyawa lain untuk menghasilkan efek yang lebih baik. Salah satu contoh produk insektisida ini adalah Permethrin.

  • Pengatur Tumbuh Serangga
Golongan Insektisida ini merupakan hormon yang memiliki peran dalam siklus pertumbuhan serangga, misalnya menghambat tumbuh dan kembang normalnya serangga. Salah satu contoh prodak insektisida golongan ini yaitu Methoprene, Pyriproxyfen, dan Flufenoxuron.

  • Fumigan
Fumigan adalah gas-gas mudah menguap yang dapat membunuh hama serangga. Fumigan hanya boleh digunakan oleh personel terlatih karena tingkat toksisitasnya yang tinggi. Beberapa contoh yaitu Metil Bromida (CH3Br), Aluminium Fosfit, Magnesium Fosfit, Kalsium Sianida, dan Hidrogen Sianida.


   Baca Juga :
Mau Tahu Hama Tanaman Kopi
Berikut Ini Penyebab Daun Menjadi Kuning
Ayo Lebih Mengenal Kegunaan Fungisida
Beginilah Cara Mengatasi Hama Buah Rambutan



2.Insektisida Hayati

Meskipun insektisida lebih dikenal sebagai senyawa sintetik, namun terdapat juga insektisida alami yang berasal dari bakteri, pohon, maupun bunga.

-Silica (SiO2) ialah jenis pestisida serangga anorganik yang berguna untuk menghilangkan selubung lilin di kutikula serangga yang akan menyebabkan serangga tersebut mati lemas. Jenis insektisida ini sering dibuat dari tanah diatom atau kieselgurh, yang tersusun dari molekul diatom Bacillariophyceae.

  • Asam Borat (H3BO3) adalah insektisida anorganik yang dipakai untuk menarik perhatian semut.

  • Pirethrum ialah insektisida organik yang dapat di temukan pada ekstrak kepala bunga tropis krisan. Senyawa ini mampu menghambat serangga yang baik pada konsentrasi rendah. Namun karena dilihat dari proses ekstraksinya, senyawa ini sangat mahal.

  • Rotenon adalah insektisida organik alami yang diperoleh dari pohon Derris. Target rotenon yakni langsung menyerang pada permukaan tubuh hama sampai kemudian mereka mati. Salah satu tanaman yang mengandung senyawa rotenon adalah daun kacang babi Tephrosia vogelii. Daun kacang babi efektif dalam mengendalikan hama Crocidolomia pavonana,Nilaparvata lugens,Myzus persicae.
  • Neem merupakan ekstrak dari pohon Neem (Azadirachta indica). Penggunaan Neem sebagai insektisida hayati dimulai sejak 40 tahun lalu. Ekstrak dari neem ini berfungsi secara langsung untuk mengganggu aktivitas sistem pencernaan serangga yang mengonsumsinya, khususnya pada golongan hewan Lepidoptera (ngengat dan kupu-kupu beserta larvanya). Selain itu neem juga memiliki peran untuk pengatur tumbuh, di mana menyebabkan beberapa jenis serangga terus berada pada kondisi larva dan tidak bisa tumbuh dewasa.
  • Senyawa toksin Bt sering diproduksi oleh Bakteri Bacillus thuringiensis, senyawa ini dapat membunuh langsung serangga yang memakannya. Toksin Bt aktif pada pH basa dan menyebabkan saluran pencernaan serangga berlubang sehingga berujung pada kematian. Para peneliti sudah berhasil memindahkan gen yang memiliki peran dalam produksi toksin Bt dari B. thuringiensis ke tanaman kapas sehingga serangga yang memakan tanaman kapas tersebut akan mati. Kapas Bt merupakan salah satu organisme transgenik yang paling banyak ditanam di dunia.

Untuk Info selengkapnya silahkan klik saja DISINI. Update Harga Insect Net silahkan klik DISINI.
Sedangkan Cara pemesanan silahkan langsung hubungi kami:
SMS/Call/WA: 08123-258-4950 | 0877-0282-1277 | 0852-3392-5564
Phone/fax: 031-8830487
Email: limcorporation2009@gmail.com
# Dapatkan update info pertanian & perkebunan disini http://bit.ly/2eF5TlK.
# Kunjungi juga blog kami tentang produk pertanian lainnya, di www.agrobis99.com


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apa Yang Dimaksud Dengan Insektisida ?"

Posting Komentar